Penataan Tambang Wasirawi Mampu Cegah Konflik di Papua Barat

24-08-2025 / LAIN-LAIN
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Yan Permenas Mandenas saat di wawancarai wartawan pada kunjungan kerja ke Wasirawi, Manokwari, Papua Barat (22/8/2025). Foto : Arr/Andri

PARLEMENTARIA, Manokwari - Aktivitas pertambangan ilegal di kawasan Wasirawi, Papua Barat, dinilai menjadi salah satu pemicu konflik di Papua. Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Yan Permenas Mandenas, menilai persoalan tambang ilegal telah lama menjadi sumber tarik-menarik kepentingan, bahkan sampai melibatkan kelompok bersenjata.

 

“Sebenarnya salah satu pemicu konflik di Papua adalah perebutan lokasi tambang yang diakses semua pihak tanpa melihat masyarakat sekitar sebagai pemilik wilayah. Contoh besar adalah blok Wabu, sampai sekarang Antam belum bisa masuk karena tarik-menarik dengan kelompok KKB. Kasus Wasirawi ini jangan sampai berkembang seperti itu,” ungkap Mandenas saat di wawancarai wartawan pada kunjungan kerja ke Wasirawi, Manokwari, Papua Barat (22/8/2025).

 

 

Ia menekankan perlunya penataan ulang seluruh wilayah pertambangan rakyat di Papua dengan regulasi yang jelas serta supervisi dari pemerintah daerah.

 

“Saya pikir semua wilayah pertambangan di Papua harus ditata ulang. Pemerintah daerah harus diberi kewenangan menata masyarakatnya, mendukung administrasi, dan menjamin legalitas hukum. Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden bisa menjadi solusi agar masyarakat ikut aktif mengelola sumber daya alamnya,” ujar Mandenas.

 

Bupati Manokwari, Hermos Indou, sependapat bahwa keberadaan tambang ilegal tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mengancam kelestarian lingkungan. Ia menegaskan, praktik ini seringkali hanya menguntungkan pihak luar tanpa memberi manfaat nyata bagi warga setempat.

 

“Problem kita hari ini, tambang ada tetapi orang lain datang mengambil keuntungan sebesar-besarnya dan meninggalkan kerusakan lingkungan yang hebat. Ini ketimpangan yang harus kita cegah. Karena itu, kami pemerintah daerah berkomitmen kuat untuk memastikan penertiban tambang di Wasirawi berjalan baik,” tegas Hermos.

 

Ia menambahkan, pemerintah daerah siap bersinergi dengan kebijakan Presiden dan DPR RI untuk memastikan pertambangan rakyat di Papua dikelola dengan adil.

 

“Kalau tambang ini ditata dengan koperasi berbasis masyarakat, maka semua pihak bisa merasakan manfaatnya. Tidak boleh ada yang egois, semua harus menikmati bersama-sama,” tutup Hermos. (aar/aha)

BERITA TERKAIT
Once Bicara RUU Hak Cipta: Musisi Bukan Soal Enggan Bayar Royalti, tapi Cari Keadilan
28-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota DPR RI Elfonda Mekel, menggarisbawahi bahwa polemik hak cipta dan royalti bukanlah soal keengganan pihak-pihak tertentu...
Melly Goeslaw Desak Perbaikan Tata Kelola Royalti Demi Kesejahteraan Pencipta Lagu
27-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota DPR RI, Melly Goeslaw, sekaligus pencipta lagu menyampaikan desakan agar tata kelola royalti di Indonesia diperbaiki...
Yan Mandenas Desak Aparat Tindak Tegas Tambang Ilegal di Papua
26-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Manokwari - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas, mendesak aparat kepolisian dan TNI segera...
Pemda Tak Berdaya Hadapi Tambang Ilegal yang Dapat Bekingan
26-08-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Manokwari - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Yan Permenas Mandenas, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak berdaya menghadapi tambang...